Sejak terjun di turnamen ini tahun 2009, Saina selalu menginjakkan kaki di final tunggal putri dan hanya sekali ia gagal yakni tahun lalu saat dikalahkan Wang Yihan. Selebihnya termasuk tahun ini, ia selalu mengakhiri dengan titel juara.
Tak salah jika Saina selalu menyita perhatian publik Istora Senayan. Selain punya paras cantik khas India, ia populer karena tidak banyak pemain bulutangkis top dari negaranya.
Apa yang dilakukan Saina tersebut tak pelak membuatnya dinilai sebagai salah satu calon bintang besar di dunia bulutangkis, mengingat umurnya baru 22 tahun dan bisa mengikuti jejak Susi Susanti, salah satu bintang olahraga tepok bulu terbaik yang pernah dimiliki Indonesia dan dunia.
Tiga gelar yang direbut Saina juga membuatnya menjadi pengumpul titel terbanyak kedua di nomor tungga putri, setelah Susi yang teratas dengan lima titel sejak turnamen ini dimulai tahun 1982.
Mengomentari perbandingan antara dirinya dengan Susi, Saina pun merendah diri dan menganggap dirinya belum pas disamakan dengan legenda bulutangkis berusia 41 tahun asal Tasikmalaya itu.
"Saya bukan Susi Susanti. Dia adalah legenda Indonesia dengan segala prestasi yang pernah didapatnya," ujar Saina merendah usai laga final kontra Li Xuerui, Minggu (17/6/2012) sore WIB.
"Saya memang menjadi idola di sini. Tapi saya lebih ingin memberikan prestasi bagi negara saya, India," tuntas peringkat lima dunia itu.
Dengan dukungan yang diterimanya, Saina seperti jadi "anak asuh" publik Istora, yang sudah begitu lama merindukan pemain tunggal putri yang bisa juara lagi seperti Susi, karena yang terakhir kali melakukannya adalah Mia Audina di tahun 1998.
sumber :http://sport.detik.com/read/2012/06/18/064139/1943507/937/saina-saya-bukan-susi-susanti?991104topnews
Saina Nehwal : Saya Bukan Susi Susanti
diterbitkan oleh : http://www.kaskuser.tk
KOTAK KOMENTAR
|