Jumat, 08 Juni 2012

Inilah 10 Pajak Yang "Abnormal" Di Dunia






Masih Ingat Gak ganPemerintah Indonesia berencana menetapkan pajak bagi rumah makan pinggiran alias Warteg. Langkah pemerintah ini dinilai mengada-ada karena usaha tersebut tergolong kecil.
Meski demikian, pajak yang ditetapkan pemerintah tergolong lazim dilakukan. Terdapat beberapa pajak yang "abnormal", yang pernah ditetapkan oleh pemerintah di luar negeri. Berikut 10 pajak yang pajak abnormal tersebut.
:
1. Pajak Urinol
Spoiler for :
Ternyata tak hanya di Indonesia yang menerapkan pembayaran kala buang air kecil. Kaisar Romawi Nero dan Vespasianus, pada Abad pertama telah lebih dulu menerapkan hal ini. Pada zamannya, ada kolektor yang bertugas mengumpulkan urin dari toilet umum. Melansir halaman Wikipedia, hal ini tercetus, setelah urin menjadi bahan baku untuk banyak proses kimia dalam produksi amonia. Amonia juga digunakan sebagai bahan baku untuk pemutih gigi juga. Melihat keuntungan ini, Nero pun mengenakan pajak pada para kolektor ini. Titus, putra Vespasianus, pernah mencibir ayahnya karena mengambil pajak dari menjijikkan seperti itu. Namun, Vespasianus hanya menunjukan emas pada anaknya seraya mengatakan "Pecunia non olet," yang artinya uang tidak berbau busuk.


2. Pajak Buang Gas Bagi Ternak
Spoiler for :
Buang gas adalah hal yang lumrah dilakukan setiap orang, bahkan hewan, tapi tidak demikian dengan pemerintah Selandia Baru. Pemerintah Wellington telah menerapkan pajak tambahan, bagi ternak yang buang gas.
BBC News mencatat, langkah ini merupakan tindakan pemerintah Wellington untuk memenuhi komitmennya sesuai Protokol Kyoto tentang pemanasan global.
Para ilmuwan memperkirakan, metana yang dipancarkan oleh hewan ternak bertanggung jawab atas, lebih dari setengah gas rumah kaca negara tersebut, terhitung sekitar 15 persen dari emisi metana di seluruh dunia, salah satu yang paling ampuh gas rumah kaca.
Pajak buang gas bagi ternak yang diusulkan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan sekira USD4,9 juta per tahun. Nantinya, uang tersebut digunakan untuk mendanai penelitian tentang emisi pertanian. Domba, sapi, kambing dan rusa menghasilkan sejumlah besar gas melalui sendawa dan gas buang mereka, karena mereka mencerna rumput. Di Selandia Baru, hewan ternak menghasilkan 90 persen emisi metana.


3. Pajak Jenggot
Spoiler for :
Kumis dan jenggot merupakan dapat menjadi aksesori tambahan bagi kaum hawa agar terlihat macho. Tapi akankah Anda menumbuhkan jenggot jika Anda harus membayar karena memiliki jenggot?
Dikutip dari Wikipedia, pada 1535, Raja Henry VIII dari Inggris, memperkenalkan pajak jenggot. Uniknya, sang raja kala itu juga memiliki jenggot. Pajak ini adalah pajak progresif, sesuai dengan posisi sosial si empunya jenggot. Pajak tersebut diteruskan oleh Putrinya, Elizabeth I dari Inggris, yang mengenakan pajak setiap pertumbuhan lebih dari dua minggu.
Kebijkan Henry tersebut diikuti oleh Kaisar Peter I dari Rusia, pada 1705 dia menerapkan pajak jenggot untuk memodernisasi masyarakat Rusia mengikuti model Eropa. Mereka yang membayar pajak diminta untuk membawa "koin jenggot". Koin tembaga atau perak dengan Elang Rusia di satu sisi dan di sisi lain terdapat wajah dengan hidung, mulut, kumis jenggot dan bertuliskan "pajak jenggot telah diambil" dan "jenggot merupakan beban berlebihan".


4. Pajak Jendela
Spoiler for :
Jendela menjadi salah atribut utama dari rumah. Bahkan, beberapa rumah rumah memiliki banyak jendela. Namun, bagaimana jika jendela yang ada di rumah Anda di kenakan pajak per jendela ? Hal ini pernah diterapkan Raja William III pada 1696, mengutip Aol, pengenaan pajak untuk jendela.
Pajak biasa untuk rumah adalah 2 shilling, namun jika sebuah rumah memiliki lebih dari sepuluh jendela, setiap jendela memiliki tambahan pajak. Karenannya, banyak rumah kala itu membuat jendela secara minimalis untuk menghindari pajak tersebut. Pajak ini akhirnya dicabut pada 1851.


5. Cowardice Tax (Pajak Untuk Pengecut)
Spoiler for :
Sesuai namanya, pajak ini diterapkan bagi orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran. Melansir Aol, pajak ini diterapkan pada abad ke-16 hingga ke-17 di bawah kekuasaan Raja Henry I. Saat itu, Henry I membuat aturan, bagi siapa saja yang memilih untuk tidak berjuang bagi sang raja, seharusnya membayar harga, secara harfiah. Pajak ini awalnya rendah, namun meningkat 300 persen. Pajak itu berlangsung selama 300 tahun sebelum dibatalkan.



6. Pajak Kehidupan
Spoiler for :
Pada November 1718, Peter yang agung, pemerintah Tsardom Rusia dan Kekaisaran Rusia, memperkenalkan pajak jiwa pada semua laki-laki (kecuali para ulama dan bangsawan) dan para penganut kepercayaan lama diharuskan membayar pajak ganda. Peter Agung, seperti dilansir dari historylearningsite.co.uk, melihat para penganut kepercayaan kuno tidak mau beranjak dari masa sebelum pemerintah Peter.
Jika ada seorang laki-laki dari desa yang menghindari pembayaran pajak ini, maka desa tempat laki-laki itu tinggal harus menutup kekurangnnya. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk menutup mata akan adanya laki-laki ketika pajak jiwa di desa tersebut. Peter menerapkan pajak ini, untuk meningkatkan modal yang diperlukan untuk membiayai reformasi militer. Pajak ini menjadi tanggung jawab tentara untuk mendata semua laki-laki di Rusia. Tugas yang berat, dan belum juga selesai hingga 1724.


7. Pajak Topi
Spoiler for :
Pajak topi merupakan pajak yang dipungut Pemerintah Inggris selama 1784-1811 pada topi pria. Pajak ini dirancang untuk sebagai cara sederhana untuk meningkatkan pendapatan bagi pemerintah, sesuai dengan kekayaan relatif masing-masing orang. Pemerintah Inggris meyakini, orang kaya akan memiliki sejumlah besar topi mahal, sedangkan orang miskin mungkin memiliki satu topi murah atau bahkan tidak sama sekali.
Para penjual juga diharuskan membeli lisensi dan ditunjukan pada topi yang dijual toko tersebut. Biaya lisensi ritel adalah dua pound untuk London dan lima shilling di tempat lain. Denda berat diberikan kepada pemakainya siapa pun yang gagal membayar pajak topi. Namun, hukuman mati hanya disediakan untuk pemalsu dari topi-pajak materai.


8. Pajak Obat Terlarang
Spoiler for :
Obat-obatan serta zat ilegal termasuk kokain, ganja, dan minuman keras memang dilarang di Tennessee. Meski begitu, hal ini tetap membuat pemerintah setempat mengambil keuntungan dengan penerapan pajak. Di bawah undang-undang yang disahkan oleh Majelis Umum Tennessee pada Januari 2005, pengedar narkoba diharuskan membayar sejumlah anonim, tergantung besara, di kantor penerimaan negara, dan mereka akan menerima cap bukti pembayaran mereka.
Jika seorang pedagang obat ditangkap tanpa cap tersebut, maka mereka akan dipaksa membayar sebanyak 22 negara lainnya yang memiliki hukum obat yang sama dengan Tennessee. Pada 2009 Mahkamah Agung Tennessee menilai pajak obat-obatan tersebut inkonstitusional, dan mencabut aturan pajak tersebut. Padahal, sejak 2005, Tennessee telah mengumpulkan lebih dari USD6 juta, kebayakan berasal dari kekayaan yang disita. Pada 2006 saja, negara mengumpulkan USD1,8 juta.


9. Pajak Orang Gendut
Spoiler for :
Di Jerman, warga negara yang memiliki tubuh gemuk akan dikenakan pajak lebih besar dari yang memiliki tubuh ideal. Hal ini, juga diterapakan oleh Inggris. Melansir Guardian, perdana menteri Inggris, David Cameron, sempat mempertimbangkan pengenaan pajak bagi mereka yang kegemukan, pajak ini dikenakan untuk mengatasi tingkat obesitas.
Cameron mengatakan, tindakan ini diperlukan untuk mencegah biaya kesehatan melonjak dan meningkatkan kesehatan. Hal ini ditegaskan Cameron melihat kondisi yang terjadi di Amerika Serikat (AS) "Saya khawatir tentang biaya layanan kesehatan, (dan) fakta bahwa beberapa orang akan memiliki hidup lebih pendek dari orang tua mereka," kata Cameron.


10. Flush Tax
Spoiler for :
Setiap Anda menggunakan toilet, Anda pasti akan menyiramnya untuk membersihkan. Namun, pada 2004, Legislatif Maryland mengambil langkah besar untuk melindungi Chesapeake Bay dan anak sungainya, dengan menerbitkan flush tax atau pajak yang dikenakan kala kita menyiram toilet. Dengan adanya pajak ini, maka Chesapeake dan Pesisir Atlantik dapat memperoleh dana Restorasi sebesar USD2,50 per bulan dan biaya tahunan setara USD30 dari para pemilik sistem septik tank. Dengan demikian, para masyarakat pengguna septik tank harus membayar USD7,50 per kuartal.
Dana ini dikumpulkan dan diserahkan kepada negara untuk utilitas pabrik pengolahan air limbah, sehingga dapat mengurangi debit nitrogen yang membahayakan ikan, kepiting, tanaman laut dan kehidupan air lainnya. Washingtonpost mengungkapkan, Gubernur Maryland Martin O'Malley telah menandatangani flush tax proposal yang dibayar oleh warga negara, dan undang-undang baru akan membatasi penggunaan septik terbaru di daerah pedesaan.






sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=14351548






Inilah 10 Pajak Yang "Abnormal" Di Dunia
diterbitkan oleh : http://www.kaskuser.tk

KOTAK KOMENTAR



Baca Juga Artikel Menarik Lainnya