Sebelum meninggal pada 2 Mei 2012, Mentan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menulis buku terakhir berjudul 'Untaian Garnet dalam Hidupku'. Banyak yang penasaran, mengapa Endang memilih garnet yang kualitasnya di bawah batu berlian.
"Judul itu Ibu sendiri yang bikin jadi saya tidak ingin ubah. Mengapa garnet, itu termasuk dalam beberapa pertanyaan yang sampai beliau meninggal tidak sempat tersampaikan," kata Isye Soentoro, editor buku sekaligus sahabat karib Endang dalam peluncuran buku di Gedung Kompas Gramedia, Rabu (16/5/2012).
Pemilihan kata garnet dalam judul tersebut memancing rasa ingin tahu banyak orang, mengingat garnet bukanlah jenis batu mulia yang paling berkualitas, yang tentunya kalah mewah dibanding berlian misalnya. Dengan tingkat kekerasan 6,5 hingga 7,5 skala Mohs, garnet hanya disejajarkan dengan batu permata kelas III.
Karena tidak sempat ditanyakan hingga akhirnya Endang meninggal, pemilihan batu garnet untuk dijadikan judul akan tetap menjadi misteri untuk selamanya. Namun bicara soal batu mulia, Endang memiliki cerita yang selama ini hanya diketahui oleh suaminya, dr Makentur JN Mamahit, SpOG alias dr Reanny Mamahit.
"Ibu orangnya tidak suka berlian. Pernah suatu ketika saya belikan berlian, dia tidak mau terima sehingga terpaksa dengan malu-malu harus saya kembalikan lagi ke tokonya. Kalau perhiasan, Ibu memang lebih suka mutiara," kata dr Reanny yang juga hadir dalam peluncuran buku tersebut.
Namun pemilihan istilah 'untaian garnet' untuk mewakili perjalanan hidup Endang yang dikisahkannya dalam buku ini mungkin mencerminkan sifat bersahaja yang dimilikinya selama ini. Mantan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kustantinah mengakui sendiri kesederhanaan rekan kerjanya sewaktu sama-sama di kementerian kesehatan.
"Dari dulu sampai jadi menteri, anting-antingnya ya itu-itu saja. Tidak ada yang berubah," kenang Kustantinah.
Kesan bersahaja juga ditangkap oleh bawahannya di Kementerian Kesehatan, Ekowati Rahajeng yang menjabat sebagai Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Menurutnya, Endang tidak 'secantik' angsa putih dalam mencitrakan diri namun kiprah dan kinerjanya selama ini sangat bisa dirasakan.
"Bagi saya Ibu bukan angsa putih, tetapi angsa hitam (black swan). Langka dan tidak seanggun angsa biasa, tapi kinerjanya luar biasa," kata Ekowati.
Boleh jadi batu garnet memang tidak semewah batu berlian. Namun seperti halnya angsa hitam, kiprah Mantan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih yang begitu bersahaja telah memberikan sumbangsih yang layak diperhitungkan.
sumber :http://health.detik.com/read/2012/05/16/201952/1919031/763/misteri-batu-garnet-almarhumah-menkes-endang
Misteri Batu Garnet Almarhumah Menkes Endang
diterbitkan oleh : http://www.kaskuser.tk
KOTAK KOMENTAR
|