PENGERTIAN HILAL
Hilal adalah sabit bulan baru yang menandai masuknya bulan baru pada sistem kalender Qomariyah atau Hijriah. Hilal merupakan fenomena tampakan Bulan yang dilihat dari Bumi setelah ijtimak atau konjungsi. Perbedaan tempat dan waktu di Bumi mempengaruhi tampakan hilal. Hilal sangat redup dibandingkan dengan cahaya Matahari atau mega senja. Dengan demikian hilal ini baru dapat diamati sesaat setelah Matahari terbenam.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tampakan hilal. Hal ini menyangkut kriteria visibilitas hilal. Kedudukan Bumi, Bulan, dan Matahari memungkinkan tinggi dan azimut Bulan dapat dihitung saat Matahari terbenam. Demikian halnya dengan beda tinggi dan jarak sudut antara Bulan dan Matahari. Tidak kalah pentingnya adalah faktor atmosfer dan kondisi pengamat yang ikut menentukan kualitas tampakan hilal.
Dan Menurut wikipedia, hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam.
Lihat di bentuk bulan baru atau "new". Nah, saat fase konjugasi Bumi-bulan-matahari berada dalam satu garis lurus, dan saat konjugasi, bulan benar-benar tidak terlihat. Pengamatan hilal ini dilakukan saat matahari terbenam.
Nah, pada kondisi inilah matahari terbenam lebih dahulu dari pada bulan. Dan saat inilah hilal bisa terlihat. Kalau bulan yang terbenam lebih dulu, mustahil melihat hilal. Seperti yang dikutip dari rukyatulhilal.org, hilal dianggap terlihat dan besoknya ditetapkan sebagai awal bulan, apabila salah satu syarat-syaratnya adalah ketika matahari terbenam, ketinggian bulan di atas horizon tidak kurang (berarti harus lebih) dari 2 derajat dan jarak lengkung bulan-matahari (sudut elongasi) tidak kurang dari 3 derajat.
PENGERTIAN HISAB
Secara harfiyah HISAB bermakna ‘perhitungan’. Di dunia Islam istilah ‘hisab’ sering digunakan sebagai metode perhitungan matematik astronomi untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi.
Penentuan posisi matahari menjadi penting karena umat Islam untuk ibadah shalatnya menggunakan posisi matahari sebagai patokan waktu sholat. Sedangkan penentuan posisi bulan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam Kalender Hijriyah. Ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadhan saat orang mulai berpuasa, awal Syawal saat orang mengakhiri puasa dan merayakan Idul Fitri, serta awal Dzulhijjah saat orang akan wukuf haji di Arafah (09 Dzulhijjah) dan hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)
PENGERTIAN RUHYAT
Ruhyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Ruhyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Ruhyat dilakukan setelah matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding cahaya matahari, serta ukurannya sangat tipis.
Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya. Perlu diketahui bahwa dalam kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat, bukan saat tengah malam. Sementara penentuan awal bulan (kalender) tergantung pada penampakan (visibilitas) bulan. Karena itu, satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 atau 30 hari.
sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15566807
Spoiler for hilal:
Hilal adalah sabit bulan baru yang menandai masuknya bulan baru pada sistem kalender Qomariyah atau Hijriah. Hilal merupakan fenomena tampakan Bulan yang dilihat dari Bumi setelah ijtimak atau konjungsi. Perbedaan tempat dan waktu di Bumi mempengaruhi tampakan hilal. Hilal sangat redup dibandingkan dengan cahaya Matahari atau mega senja. Dengan demikian hilal ini baru dapat diamati sesaat setelah Matahari terbenam.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tampakan hilal. Hal ini menyangkut kriteria visibilitas hilal. Kedudukan Bumi, Bulan, dan Matahari memungkinkan tinggi dan azimut Bulan dapat dihitung saat Matahari terbenam. Demikian halnya dengan beda tinggi dan jarak sudut antara Bulan dan Matahari. Tidak kalah pentingnya adalah faktor atmosfer dan kondisi pengamat yang ikut menentukan kualitas tampakan hilal.
Dan Menurut wikipedia, hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam.
Apa itu konjugasi? Liat gambar siklus bulan ini:
Lihat di bentuk bulan baru atau "new". Nah, saat fase konjugasi Bumi-bulan-matahari berada dalam satu garis lurus, dan saat konjugasi, bulan benar-benar tidak terlihat. Pengamatan hilal ini dilakukan saat matahari terbenam.
Seperti ini contoh proses munculnya hilal :
Nah, pada kondisi inilah matahari terbenam lebih dahulu dari pada bulan. Dan saat inilah hilal bisa terlihat. Kalau bulan yang terbenam lebih dulu, mustahil melihat hilal. Seperti yang dikutip dari rukyatulhilal.org, hilal dianggap terlihat dan besoknya ditetapkan sebagai awal bulan, apabila salah satu syarat-syaratnya adalah ketika matahari terbenam, ketinggian bulan di atas horizon tidak kurang (berarti harus lebih) dari 2 derajat dan jarak lengkung bulan-matahari (sudut elongasi) tidak kurang dari 3 derajat.
Dan seperti inilah bentuk hilal alias bulan sabit muda/baru :
PENGERTIAN HISAB
Spoiler for hisab:
Secara harfiyah HISAB bermakna ‘perhitungan’. Di dunia Islam istilah ‘hisab’ sering digunakan sebagai metode perhitungan matematik astronomi untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi.
Penentuan posisi matahari menjadi penting karena umat Islam untuk ibadah shalatnya menggunakan posisi matahari sebagai patokan waktu sholat. Sedangkan penentuan posisi bulan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam Kalender Hijriyah. Ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadhan saat orang mulai berpuasa, awal Syawal saat orang mengakhiri puasa dan merayakan Idul Fitri, serta awal Dzulhijjah saat orang akan wukuf haji di Arafah (09 Dzulhijjah) dan hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)
PENGERTIAN RUHYAT
Spoiler for Ruhyat:
Ruhyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Ruhyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Ruhyat dilakukan setelah matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding cahaya matahari, serta ukurannya sangat tipis.
Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya. Perlu diketahui bahwa dalam kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat, bukan saat tengah malam. Sementara penentuan awal bulan (kalender) tergantung pada penampakan (visibilitas) bulan. Karena itu, satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 atau 30 hari.
PENGERTIAN HILAL, HISAB, dan RUHYAT
diterbitkan oleh : http://www.kaskuser.tk
KOTAK KOMENTAR
|