Tampilkan postingan dengan label Tips Otomotif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips Otomotif. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Agustus 2012

Teknik Menge-REM yang benar




Melalui artikel sederhana ini, saya ingin mengajak semua teman-teman untuk berkendara dengan aman, mengutamakan keselamatan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang disekitar kita. Sudah banyak contoh kejadian kecelakaan yang menyalahkan fungsi rem, dikatakan “REM BLONG!”, padahal sebenarnya rem bekerja dalam kondisi sangat baik, namun cara kita ngeREM yang salah, membuat kendaraan tidak dapat berhenti bahkan tidak dapat dikendalikan.

Semua sepakat, bahwa fungsi Rem pada kendaraan (mobil, motor, sepeda, becak, bajaj, dsb) adalah untuk memperlambat dan memberhentikan kendaraan. Perangkat rem menjadi demikian penting dalam semua kendaraan. Namun ternyata rem bisa tidak berfungsi sebagaimana mestinya apabila kita tidak benar pengoperasiannya sehingga terjadi kecelakaan. Bahkan pembalap kelas dunia pun mengakui bahwa ngeREM adalah hal yang sulit dalam mengemudi, dan perlu latihan khusus. Membuat agar berhenti atau memperlambat kendaraannya yang sedang berjalan sangat kencang dengan aman dan tidak membahayakan dirinya dan orang lain.



GRIP RODA SANGAT PENTING

Pijakan dan daya cengkram roda/ban terhadap jalan/aspal sangat penting. Dengan adanya grip atau dengan kata lain ban menapak sempurna dengan jalan/aspal maka kendaraan dapat dikendalikan dengan baik. Sebaliknya, apabila jalan licin atau ban kondisi tidak bagus sehingga mengurangi daya cengkram terhadap jalan/aspal, membuat kendaraan sulit dikendalikan atau tergelincir atau sering disebut “Selip”.

Pada saat kendaraan sedang meluncur, kemudian ban mengunci hingga diam/berhenti berputar akibat dari kita menginjak penuh pedal rem, hal ini membuat hilangnya grip / daya cengkram ban terhadap jalan/aspal. Sekalipun kita membelokkan steer dengan maksud menghindar dari tabrakan akan tidak berarti apa-apa, sebab kendaraan tetap akan melaju lurus kedepan akibat hilangnya grip tadi.

Untuk itu kita perlu tetap menjaga agar ban semaksimal mungkin mendapatkan grip terhadap jalan/aspal. Caranya: pada saat kita injak pedal rem dan ban terdengar berdecit mengunci, segera kendurkan injakan pedal rem untuk mendapatkan kembali grip, kemudian ulangi injak pedal rem hingga kendaraan berhenti tanpa terjadi selip.
TEKNOLOGI ABS (Anti-lock Braking System)

Teknologi Rem pada kendaraan pun terus dikembangkan hingga mempermudah pengemudi mengoperasikannya dan dapat tetap konsentrasi penuh untuk menghindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan terjadi (saat kondisi panik/rem mendadak).

Setiap roda dipasang sensor dan pulser untuk dikontrol oleh komputer ABS (Control module). Dan perangkat rem pada setiap roda juga dikontrol oleh komputer ABS.
Saat terjadi pengereman, ketika ban terdeteksi tidak berputar atau selip, maka komputer akan membuat perangkat rem pada ban tersebut membuka agar ban kembali berputar untuk mendapatkan grip, dan proses rem dilanjutkan.

Proses ini cukup cepat, sehingga terasa seperti pulsa/getaran yang dapat dirasakan pada pedal rem saat kita menginjak pedal tersebut.
Keras atau halusnya pulsa/getaran pada pedal berbeda tiap mobil, berkaitan dengan teknologi dan kualitas ABS yang digunakan.
Biasanya mobil mahal akan semakin tidak terasa getaran/pulsa nya.



Rem ABS pada sepeda motor. terlihat Sensor ABS dan Gear Pulsernya (bergaris2)



Gambar di bawah memperlihatkan teknologi ABS sangat membantu kendaraan untuk dapat menghindari dari kecelakaan saat melakukan pengereman mendadak.

Untuk kendaraan yang belum menggunakan teknologi ABS, lebih sulit untuk menghindari kecelakaan apabila teknik pengereman tidak benar.




BELAJAR ngeREM YUK…



Kendaraan kita belum dilengkapi teknologi ABS? Yuk kita sama-sama belajar bagaimana mengoperasikan Rem dengan benar, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan.


1. INJAK PENUH ?

Cara pengereman ini paling sering dilakukan, dan umumnya karena berpikir bahwa REM adalah untuk membuat kendaraan berhenti, jadi perlu diinjak sekeras-kerasnya saat rem mendadak agar dapat berhenti. HINDARI CARA SEPERTI INI !!!

Cara pengereman mendadak dengan menginjak penuh pedal rem, umumnya membuat ban mengunci sehingga ban kehilangan grip, kendaraan akan terus meluncur dan sangat sulit untuk dikendalikan. INI SANGAT BERBAHAYA! BERLATIH UNTUK TIDAK MELAKUKANNYA !!!



Gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman yang sangat panjang akibat ban kehilangan grip terhadap jalan/aspal:


2. PULSE BRAKING


Supaya ban mendapatkan grip saat melakukan rem mendadak, kita dapat melakukannya dengan menginjak-lepas-injak-lepas-injak-lepas pedal rem sedalam-dalamnya dengan cepat. Sebenarnya ini mirip yang dilakukan oleh teknologi ABS.
Dengan teknik Pulse ini jarak pengereman kendaraan menjadi lebih pendek, dan kendaraan dapat sambil dikendalikan arahnya.

Jadi saat melakukan Pulse Braking ini, kita dapat membelokkan kendaraan untuk menghindar dari tabrakan dengan yang di depan kita.

Gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman yang jauh lebih pendek ketimbang cara yang salah (no.1) di atas.




3. THRESHOLD


Cara ini mirip seperti nomor 1, tetapi pedal ditekan hingga hampir habis (titik kritis) sesaat sebelum ban terkunci, terus ditekan hingga kendaraan benar-benar berhenti.

Ternyata cara ini dapat memperpendek jarak pengereman, lebih pendek dari cara Pulse Braking di atas. Namun cara ini memerlukan latihan agar dapat benar-benar mengenali karakter dari rem kendaraan tersebut. Setiap kendaraan memiliki karakter perangkat rem yang berbeda-beda.

Pada gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman yang cukup pendek.




4. DENGAN ABS



Untuk kendaraan yang sudah menggunakan teknologi ABS, maka cara pengereman yang benar adalah saat melakukan Rem mendadak, injaklah penuh pedal rem secara cepat dan kuat, tetap tahan pedal tersebut hingga kendaraan berhenti.

Akan terasa pulsa/getaran pada pedal, itu normal, dan mendandakan fungsi ABS sedang bekerja mengatur pengereman di tiap roda.

Yang sering terjadi, banyak orang yang malah melepas injakan pedal rem tersebut dikarenakan kaget ada getaran pada pedal rem tersebut, sehingga kecelakaan pun terjadi karena kendaraan akhirnya terus meluncur.

Gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman ABS sangat baik.



Catatan:

Kita perlu meluangkan waktu untuk berlatih mengenal karakter kendaraan yang kita gunakan. Cari area kosong yang cukup luas untuk berlatih ngeRem yang benar hingga kita benar-benar mengenal karakter kendaraan tersebut. Berapa jarak pengereman efektif dari kendaraan tersebut.

Dengan mengenal karakter kendaraan, kita dapat menjadi lebih berhati-hati saat berkendara. Tidak memaksakan diri diluar batas kemampuan kendaraan tersebut.

Teknik Threshold juga dapat diterapkan pada kendaraan dengan rem ABS.

Jika dilakukan dengan baik, jarak pengeremannya dengan teknik threshold dapat lebih pendek dibanding dengan ABS.

Perhatikan juga kendaraan di belakang kita saat akan melakukan pengereman mendadak, usahakan untuk dapat menghindar dari tabrakan beruntun.

Jika memungkinkan, ikuti kursus/pelatihan berkendara aman (Defensive Driving Course), untuk mendapatkan teori dan praktek yang lebih mendalam.


Berikut ini video yang cukup membantu..


sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=14731247

+ Selengkapnya ...

Jumat, 20 Juli 2012

[Hot]pria ini memodif mobilnya jd motor utk menyelamatkan hidupnya dari tengah gurun



Sebenarnya kisah ini terjadi sudah cukup lama yaitu di tahun 2003. Seorang engineer kelistrikan bekebangsaan Prancis, Emile Leray terdampar di tengah padang pasir di Afrika ditengah perjalannanya dengan mobil Citroën 2CV, dimana mobil tersebut rusak parah pada bagian lengan ayun dan kaki-kakinya dikarenakan menabrak batu namun tetap menyisakan mesin mobil yang tetap bisa menyala namun tidak bisa untuk melanjutkan perjalanannya.

Jarak desa terdekat adalah sekitar 30km dan dia terdampar dizona asing dimana tidak ada sama sekali pertolongan justru sebaliknya terdapat banyak gerilyawan dan terjadi peperangan sipil. Penderitaannya tersebut dikisahkan sebagai salah satu bentuk kondisi dimana sebagian besar pria tak berdaya dan putus asa.








Tapi setelah mobil Citroen miliknya berhenti, Emile berusaha untuk mencari jalan kembali ke peradaban. Dalam kondisi tersudut maka seorang manusia akan melakukan berbagai cara untuk bertahan hidup dan segera mendapatkan pertolongan.

Ane sendiri ngga bisa membayangkan kenapa orang tersebut tidak meninggalkan mobilnya dan mulai berjalan, bisa jadi pertimbangan resikonya sangat besar dikarenakan medan yang berat dan lingkungan yang asing serta bahaya yang sewaktu-waktu bisa dijumpainya. Emiley Leray lebih memilih untuk memodifikasi mobilnya atau lebih tepatnya mengkonversi mobilnya dimana membutuhkan waktu sekitar 12 hari menjadi kendaraan beroda dua (motor), dan mungkin dia adalah satu2nya mekanik yang paling “ekstrim” didunia.







Rekayasa yang dibuatnya adalah dengan mengubah bumper belakang mobil menjadi kursi, menbongkar chassis (mobil ini bermesin 2 tax yg cc’nya ga nyampe 1000 dan chassisnya bisa dibongkar seperti tamiya, karena sambungannya pake baut semua gan).


Spoiler for chassis:








kemudian Emile menempatkan mesin dan gearbox di tengah untuk membuat kendaraan yang entah bagaimana bisa terus berjalan cukup lama untuk transportasi dia ke tempat aman.














Tadinya ane ragu bagaimana orang ini bisa menjalanlankan roda belakangnya sementara tidak ada penggerak yang tersalur ke roda belakangnya namun setelah ane pahami,ternyata idenya benar2 cemerlang gan.

Jadi daya yang dihasilkan oleh mesin ditransmisikan ke roda belakang dengan sistem Vélosolex atau friction propelled, dimana putaran mesin yang disalurkan pada drum ditempelkan langsung ke roda belakang, dengan menggunakan transimi mundur maka membuat “motor” ciptaanya bergerak maju kedepan. Ini merupaka teknologi lama yang terkenal di Eropa pada era tahun 50’an dimana sepeda dengan mesin bermotor menggunakan konsep tersebut.




sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15550759

+ Selengkapnya ...

Minggu, 15 Juli 2012

Bahaya!! naik motor atau mobil diatas 80 km/jam

Pikir-pikir lagi gan. Sayang nyawa cuma satu. Pikirin juga yang bakal agan tinggalin kalau ada apa2x.

Kecepatan diatas 80 km/jam itu bahaya banget. Ga percaya
Ini buktinya.

Dengan kecepatan melebihi 80 km/jam kamu sebenarnya sedang dalam kecepatan 22.22 m/s. Kalau kamu butuh 1.5 detik untuk mengerem kamu sudah maju 33.33 meter. Dengan jarak pandang kamu yang hanya 30 meter kedepan karena terhalang mobil dan pepohonan. Kamu cuma bisa berharap untuk jangan ada lobang, kucing atau apapun di jalan yang membuat kamu harus mengerem. Belum lagi momentum yang akan terjadi dengan kecepatan seperti itu. Ngeri!

Jadi agan kalau agan berkendara melebihi kecepatan 80 km/jam.

selamat itu harus direncanakan untuk selamat. Kalau kamu ga punya rencana untuk selamat tapi selama ini kamu masih hidup. Berarti kamu ini cuma BERUNTUNG aja selamat


sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15467173

+ Selengkapnya ...

Jumat, 06 Juli 2012

macam macam safety gear pengendara motor dan fungsinya



oke langsung aja gan. daripada kelamaan.

Spoiler for Helm full face:


fungsinya untuk melindungi kepala kita dari benturan saat crash dan menghindarkan mata dari debu jalanan. kenapa fullface? karena helm fullface melindungi seluruh bagian kepala kita sampai di dagu, jadi dagu kita tetap aman saat crash
Spoiler for Jaket riding:


jaket berfungsi untung melindungi tangan dan juga tubuh kita dari debu dan saat crash.jaket riding di desain beda dengan jaket casual biasa, jaket riding biasanya terbuat dari bahan yang lebih tebal dan waterproof. adapun jaket riding yang menggunakan protector di sikut dan bahu
Spoiler for sepatu:


sepatu berfungsi untuk melindungi kaki kita dari ganasnya aspal jalanan.sepatu yang digunakan untuk riding berbeda dengan sepatu yang kita gunakan sehari hari, sepatu ini terbuat dari bahan yang tebal, ketinggian sampai atas mata kaki, dan terdapat protektor di bagian ujung sepatunya
Spoiler for glove (sarung tangan):


glove ini berfungsi untuk melindungi tangan kita saat riding, dan glove riding biasanya dilengkapi oleh protektor
Spoiler for knee and elbow protector:


ini merupakan pelindung untuk sikut dan lutut kita saat terjadi crash, dengan menggunakan benda ini, sikut dan lutut kita aman dari kontak langsung ke aspal
Spoiler for pelindung dada:


benda ini berfungsi untuk menghindarkan dada berkontak langsung dengan angin




sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=15049957

+ Selengkapnya ...

Selasa, 26 Juni 2012

¤¤ Mengenal & Memperbaiki Mobil Sendiri ¤¤


MENGENAL DAN MEMPERBAIKI MOBIL SENDIRI

GANGGUAN PENYEBAB DAN TINDAKAN

Mesin Tidak Berputar


Penyebab : Sakelar pengapian rusak

Tindakan
: Sambungkan aki dan terminal-terminal starter dengan kabel langsung, jika senoid (kumparan) berbunyi 'klik' maka kontaknya rusak. Ganti dengan yang baru menurut keperluan.

Penyebab : Sambungan aki putus atau longgar, aki kosong atau (pada mobil bertransmisi) sakelar pengaman netral rusak. Jika relay starter berbunyi 'klik' tetapi mesin tidak berputar, periksa starter sambungannya dengan kemungkinan kondisi rusak.

Tindakan
: Perbaiki bagian-bagian penyebab menurut keperluan

Mesin berputar tetapi tidak mau hidup


Penyebab : Platina terbakar atau berlobang

Tindakan
: Ganti dengan platina baru

Penyebab : Menara-menara distribusi atau terminal-terminalnya berkaitan

Tindakan
: Bersihkan atau ganti dengan yang baru.

Penyebab : Kap pengapian (koil) atau kabel tegangan yang bertegangan tingii dalam kondisi basah

Tindakan
: Bersihkan, keringkan atau ganti dengan yang baru bila diperlukan

Penyebab : Kebocoran berlebihan pada tekanan (resistor) kondensor output atau isolasi

Tindakan
: Periksa dengan alat penguji (tester) distributor dan kondensator. Pastikan bahwa sambungan ke kondensator tidak rusak. Atau ganti dengan yang baru bila perlu.
Quote:
Penyebab : Kumparan (koil) rusak

Tindakan
: Cabut kabel pusat dari kap distributor dan dekatkan antara 1 sampai 1,5 cm pada blok mesin. Jika tidak ada lompatan api atau ada tapi dengan kondisi yang lemah, maka koilnya rusak atau ada kerusakan pada sirkuit primer.

Penyebab : Tahanan ( wesrstand, resistance ) primer tidak tepat

Tindakan
: Periksa penurunan voltage pada kabel atau balast tahap primer dengan sebuah voltameter, atau ukur tahanan unit tersebut dengan menggunakan ohm meter untuk memastikan bahwa syarat-syarat pabrik terpenuhi. Pemeriksaan cepat untuk mengetahui rusak atau tidaknya tahanan primer, dilakukan dengan mem bypass (menyambung sirkuit primer tanpa melalui unit tahanan tersebut dengan kabel langsung).

Mesin susah distart


Penyebab : Api busi lemah

Tindakan
: Periksa keadaan platina dan kawat sirkuit primer, kemungkinan salah sambung

Penyebab : Sambungan sirkuit koil terbuka atau korsleting dengan massa

Tindakan
: Sambungkan sebuah lampu penguji 110 volt pada terminal-terminal primer koil. Jika lampu tidak menyala, maka sambungan sirkuit primer terbuka (terputus). Sambungkan lampu tersebut antara terminal tekanan tinggi dengan terminal-terminal primer koil. Sambungkan salah satu terminal lampu pada tabung koil dan terminal lainnya pada terminal tegangan tinggi dan primer. Jika lampunya menyala atau terjadi lompatan api pada titik kontak, maka kumparan koil korsleting dengan massa.

Penyebab : Busi kotor atau kurang tepat pemasangannya

Tindakan
: Bersihkan busi dan pasang ulang dengan baik

Penyebab : Kabel busi pecah atau rusak

Tindakan
: Perbaiki atau ganti dengan yang baru. Ukur tahanan pada kabel-kabel tekanan tinggi dengan ohmmeter untuk memastikan bahwa syarat-syarat pabrik terpenuhi.

Penyebab : Aki lemah atau rusak

Tindakan
: Isi ulang aki atau ganti dengan yang baru.

Mesin susah distart dalam kondisi panas


Penyebab : Api bocor antara kabel dan busi

Tindakan
: Jika api tidak mampu menjembatani jarak antara 1/4 sampai 3/8 inci secara teratur, periksa keadaan platina, kondensator dan koil.

Penyebab : Cuk macet tertutup

Tindakan
: Lepaskan menurut keperluan
Quote:
Penyebab : Motor starter atau kabelnya rusak

Tindakan
: Perbaikan atau ganti dengan yang baru

Penyebab : Mesin terlalu panas

Tindakan
: Periksa bagian pendingin mesin seperti radiator. Servis jika diperlukan.

Mesin susah distart dalam kondisi dingin



Penyebab : Satu komponen atau lebih dari bagian pengapian bekerja kurang sempurna

Tindakan
: Periksa seluruh bagian pengapian dengan alat atau pengujian yang cocok

Penyebab : Aki lemah atau rusak

Tindakan
: Isi aki atau ganti dengan yang baru.

Penyebab : Oli terlalu kental

Tindakan
: Buang dan ganti dengan oli yang cocok untuk kondisi mesin.

Mesin berjalan tetapi pengapian tidak rata pada kecepatan tinggi


Penyebab : Busi kotor atau stelan gap nya kurang tepat

Tindakan
: Bersihkan busi, dan stel ulang pemasangannya.

Mesin berjalan kurang sempurna pada kecepatan tinggi



Penyebab
: Stelan saat (timing) pengapian terlalu "na"(terlambat)

Tindakan
: Stel menurut ketentuan.

Penyebab : Ujung pemutusan distributor rusak

Tindakan
: Ganti !

Penyebab : Busi kotor, stelan gap nya kurang tepat atau jangkauan panasnya tidak cocok untuk mesin tertentu

Tindakan
: Bersihkan, stel atau ganti.

Penyebab : Koil atau kondensator tidak bekerja semestinya

Tindakan
: Periksa dengan alat pengapian yang tepat. Ganti jika perlu.

Boros Bensin


Penyebab : Ujung-ujung pemutusan distributor kotor atau stelannya kurang tepat

Tindakan
: Bersihkan, stel lagi atau ganti

Penyebab : Timing pengapian, stelannya kurang tepat.

Tindakan
: Stel menurut ketentuan
Quote:
Penyebab : Setelan maju distributor kurang tepat

Tindakan
: Periksa dengan tester dan perbaiki menurut ketentuan.

Akselerasi Kurang


Penyebab : Timing pengapian terlalu terbelakang

Tindakan
: Periksa dengan tester dan perbaiki menurut ketentuan
Quote:
Penyebab : Busi kotor atau setelan gapnya kurang tepat

Tindakan
: Bersihkan, stel ulang atau ganti.

Penyebab : Platina kotor

Tindakan
: Periksa dan bersihkan setelan maju distributor

Ban mencicit ketika berbelok


Penyebab : Tekanan ban kurang atau tidak sama

Tindakan
: Pompa menurut ketentuan

Penyebab : Poros atau spidlenya bengkok

Tindakan
: Ganti bagian-bagian yang rusak

Penyebab : Sambungan peluru (ball joint) suspensi depan atau sambungan kemudi kurang longgar

Tindakan
: Setel ulang dan longgarkan

Putaran kemudi sukar kembali


Penyebab : Sambungan kemudi dan sambungan peluru (ball joint) terlalu seret

Tindakan
: Lumasi dan longgarkan

Penyebab : Tekanan pompa hidrolis kurang tinggi (khusus untuk kemudi hidrolis)

Tindakan
: Pompa diperbaiki atau saluran-saluran yang tersumbat dibersihkan





sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=10370341

+ Selengkapnya ...

Jumat, 08 Juni 2012

Teknik Menge-REM yang benar (sebagian besar kaskuser pasti belum tahu)


Melalui artikel sederhana ini, saya ingin mengajak semua teman-teman untuk berkendara dengan aman, mengutamakan keselamatan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang disekitar kita. Sudah banyak contoh kejadian kecelakaan yang menyalahkan fungsi rem, dikatakan “REM BLONG!”, padahal sebenarnya rem bekerja dalam kondisi sangat baik, namun cara kita ngeREM yang salah, membuat kendaraan tidak dapat berhenti bahkan tidak dapat dikendalikan.

Semua sepakat, bahwa fungsi Rem pada kendaraan (mobil, motor, sepeda, becak, bajaj, dsb) adalah untuk memperlambat dan memberhentikan kendaraan. Perangkat rem menjadi demikian penting dalam semua kendaraan. Namun ternyata rem bisa tidak berfungsi sebagaimana mestinya apabila kita tidak benar pengoperasiannya sehingga terjadi kecelakaan. Bahkan pembalap kelas dunia pun mengakui bahwa ngeREM adalah hal yang sulit dalam mengemudi, dan perlu latihan khusus. Membuat agar berhenti atau memperlambat kendaraannya yang sedang berjalan sangat kencang dengan aman dan tidak membahayakan dirinya dan orang lain.



GRIP RODA SANGAT PENTING

Pijakan dan daya cengkram roda/ban terhadap jalan/aspal sangat penting. Dengan adanya grip atau dengan kata lain ban menapak sempurna dengan jalan/aspal maka kendaraan dapat dikendalikan dengan baik. Sebaliknya, apabila jalan licin atau ban kondisi tidak bagus sehingga mengurangi daya cengkram terhadap jalan/aspal, membuat kendaraan sulit dikendalikan atau tergelincir atau sering disebut “Selip”.

Pada saat kendaraan sedang meluncur, kemudian ban mengunci hingga diam/berhenti berputar akibat dari kita menginjak penuh pedal rem, hal ini membuat hilangnya grip / daya cengkram ban terhadap jalan/aspal. Sekalipun kita membelokkan steer dengan maksud menghindar dari tabrakan akan tidak berarti apa-apa, sebab kendaraan tetap akan melaju lurus kedepan akibat hilangnya grip tadi.

Untuk itu kita perlu tetap menjaga agar ban semaksimal mungkin mendapatkan grip terhadap jalan/aspal. Caranya: pada saat kita injak pedal rem dan ban terdengar berdecit mengunci, segera kendurkan injakan pedal rem untuk mendapatkan kembali grip, kemudian ulangi injak pedal rem hingga kendaraan berhenti tanpa terjadi selip.
TEKNOLOGI ABS (Anti-lock Braking System)

Teknologi Rem pada kendaraan pun terus dikembangkan hingga mempermudah pengemudi mengoperasikannya dan dapat tetap konsentrasi penuh untuk menghindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan terjadi (saat kondisi panik/rem mendadak).

Setiap roda dipasang sensor dan pulser untuk dikontrol oleh komputer ABS (Control module). Dan perangkat rem pada setiap roda juga dikontrol oleh komputer ABS.
Saat terjadi pengereman, ketika ban terdeteksi tidak berputar atau selip, maka komputer akan membuat perangkat rem pada ban tersebut membuka agar ban kembali berputar untuk mendapatkan grip, dan proses rem dilanjutkan.

Proses ini cukup cepat, sehingga terasa seperti pulsa/getaran yang dapat dirasakan pada pedal rem saat kita menginjak pedal tersebut.
Keras atau halusnya pulsa/getaran pada pedal berbeda tiap mobil, berkaitan dengan teknologi dan kualitas ABS yang digunakan.
Biasanya mobil mahal akan semakin tidak terasa getaran/pulsa nya.



Rem ABS pada sepeda motor. terlihat Sensor ABS dan Gear Pulsernya (bergaris2)



Gambar di bawah memperlihatkan teknologi ABS sangat membantu kendaraan untuk dapat menghindari dari kecelakaan saat melakukan pengereman mendadak.

Untuk kendaraan yang belum menggunakan teknologi ABS, lebih sulit untuk menghindari kecelakaan apabila teknik pengereman tidak benar.




BELAJAR ngeREM YUK…



Kendaraan kita belum dilengkapi teknologi ABS? Yuk kita sama-sama belajar bagaimana mengoperasikan Rem dengan benar, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan.


1. INJAK PENUH ?

Cara pengereman ini paling sering dilakukan, dan umumnya karena berpikir bahwa REM adalah untuk membuat kendaraan berhenti, jadi perlu diinjak sekeras-kerasnya saat rem mendadak agar dapat berhenti. HINDARI CARA SEPERTI INI !!!

Cara pengereman mendadak dengan menginjak penuh pedal rem, umumnya membuat ban mengunci sehingga ban kehilangan grip, kendaraan akan terus meluncur dan sangat sulit untuk dikendalikan. INI SANGAT BERBAHAYA! BERLATIH UNTUK TIDAK MELAKUKANNYA !!!



Gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman yang sangat panjang akibat ban kehilangan grip terhadap jalan/aspal:


2. PULSE BRAKING


Supaya ban mendapatkan grip saat melakukan rem mendadak, kita dapat melakukannya dengan menginjak-lepas-injak-lepas-injak-lepas pedal rem sedalam-dalamnya dengan cepat. Sebenarnya ini mirip yang dilakukan oleh teknologi ABS.
Dengan teknik Pulse ini jarak pengereman kendaraan menjadi lebih pendek, dan kendaraan dapat sambil dikendalikan arahnya.

Jadi saat melakukan Pulse Braking ini, kita dapat membelokkan kendaraan untuk menghindar dari tabrakan dengan yang di depan kita.

Gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman yang jauh lebih pendek ketimbang cara yang salah (no.1) di atas.




3. THRESHOLD


Cara ini mirip seperti nomor 1, tetapi pedal ditekan hingga hampir habis (titik kritis) sesaat sebelum ban terkunci, terus ditekan hingga kendaraan benar-benar berhenti.

Ternyata cara ini dapat memperpendek jarak pengereman, lebih pendek dari cara Pulse Braking di atas. Namun cara ini memerlukan latihan agar dapat benar-benar mengenali karakter dari rem kendaraan tersebut. Setiap kendaraan memiliki karakter perangkat rem yang berbeda-beda.

Pada gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman yang cukup pendek.




4. DENGAN ABS



Untuk kendaraan yang sudah menggunakan teknologi ABS, maka cara pengereman yang benar adalah saat melakukan Rem mendadak, injaklah penuh pedal rem secara cepat dan kuat, tetap tahan pedal tersebut hingga kendaraan berhenti.

Akan terasa pulsa/getaran pada pedal, itu normal, dan mendandakan fungsi ABS sedang bekerja mengatur pengereman di tiap roda.

Yang sering terjadi, banyak orang yang malah melepas injakan pedal rem tersebut dikarenakan kaget ada getaran pada pedal rem tersebut, sehingga kecelakaan pun terjadi karena kendaraan akhirnya terus meluncur.

Gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman ABS sangat baik.



Catatan:

Kita perlu meluangkan waktu untuk berlatih mengenal karakter kendaraan yang kita gunakan. Cari area kosong yang cukup luas untuk berlatih ngeRem yang benar hingga kita benar-benar mengenal karakter kendaraan tersebut. Berapa jarak pengereman efektif dari kendaraan tersebut.

Dengan mengenal karakter kendaraan, kita dapat menjadi lebih berhati-hati saat berkendara. Tidak memaksakan diri diluar batas kemampuan kendaraan tersebut.

Teknik Threshold juga dapat diterapkan pada kendaraan dengan rem ABS.

Jika dilakukan dengan baik, jarak pengeremannya dengan teknik threshold dapat lebih pendek dibanding dengan ABS.

Perhatikan juga kendaraan di belakang kita saat akan melakukan pengereman mendadak, usahakan untuk dapat menghindar dari tabrakan beruntun.

Jika memungkinkan, ikuti kursus/pelatihan berkendara aman (Defensive Driving Course), untuk mendapatkan teori dan praktek yang lebih mendalam.






sumber :http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=14731247

+ Selengkapnya ...