Assalamualakalaikum, semoga tuan penguasa berada dalam kondisi yang menyenangkan selalu, diberikan umur panjang, kebahagian dan kesejahteraan. Saya menulis surat ini karena tidak tahu kepada siapa harus mengatakan ini semua. Tuan harus tahu yang sebenarnya terjadi terhadap rakyat Indonesia, negeri yag dipimpin oleh tuan sekarang ini.
Tuan, bisakah tuan mengetahui kondisi kami, rakyat Indonesia. kami setiap hari harus menjerit harga barang pokok yang semakin melonjak sampai leher kami tercekik, tetapi menteri anda haragnya masih wajar. Tentulah menteri tuan tidak pernah merasakan susahnya jadi orang miskin, karena uang belanja sehari beliau kiranya cukup untuk kami makan sebulan, bahkan lebih mungkin.
Sampai sebagian nenek-nenek atau kakek-kakek kami ada yang mencuri buah kelapa, kayu bakar, piring, ataupun nasi, bukan karena mereka jahat dan berwatak mencuri, bukan, sungguh bukan. Mereka melakukannya karena mereka sudah tidak ada jalan lain untuk mendapatkan uang, padahal perut harus terisi sekali dua kali sehari sekedar untuk menegakkan punggung.
Pernahkan tuan mendengarkan bahwa ada rakyat Indonesia yang terpaksa makan tiwul, bahkan tikus pun dimakannya karena memang sudah tidak ada yang bisa digunakan untuk mengganjal perut. Pernahkan tuan mendengar bahwa ada seorang ibu yang hamil besar meninggal karena mati kelaparan. Belum lagi sepasang laki-istri yang terpaksa bunuh diri bersama karena tidak menanggung beban hidup.
Apakar tuan pernah mendengar para korban bencana yang sekedar berganti cawat saja tidak ada, sampai mereka terjerat rentenir. Saya yakin tuan tidak pernah mendengar berita jelek tentang negeri ini. Memang sedih mendengar berita sedih, tapi orang di sekeliling tuan pasti tidak menyampaikan berita duka. Hanya berita gembira saja yang mereka sampaikan, kalau perlu relakayasa, buat data palsu, agar dunia tahu bahwa negeri ini makmur sehingga tuan dan menteri-menteri tuan akan diundang kesana-kemari untuk menceritakan keberhasilan dalam membangun negeri ini.
Masih banyak saudara-saudara saya yang masih menggangur, tetapi kenapa tuan diam ketika terjadi PHK, padahal sebenarnya gaji mereka ketika bekerja sebagai buruh pabrik pun hanya beberapa ratus ribu. Janganlah tuan membual bahwa gaji tuan sudah tujuh tahun tidak naik, lantas tuan mau minta kenaikan upah juga. Ingat, gaji tuan sudah setara 40 orang Indonesia kerja sebulan. Padahal tuan tidak pernah berbelanja, tidak pernah bayar ongkos angkot, tidak pernah membayar uang obat di puskesmas. Bukankah semua kebutuhan tuan sudah ditanggung oleh Negara. Kenapa, karena tuan adalah dipercaya untuk mengurus rakyat Indonesia.
Masih banyak adik-adik kami tidak bisa melanjutkan sekolah, sehingga mereka musti mengejar jalanan, menjual Koran, menjual makanan, mengamen, bekerja kasar, padahal tulang mereka masih rawan, belum saatnya mereka bekerja. Mereka tidak layak melakukan semua itu. Tapi bagaimanapun mereka memang terpaksa melakukannya, karena perut mereka merintih lapar, sedang orang tua sudah tidak sanggup menyekolahkan mereka. Sedang sekolah dikampung mereka pun hendak rubuh tertiup angin dan tergenang banjir.
Tidak pernahkan tuan mendengar seorang ibu yang melahikan di kuburan karena tidak punya uang untuk bersalin di rumah sakit, atau anak yang mati karena rumah sakit menolak merawat karena orang tuanya miskin tidak kuat membayar. Pernahkan tuan mendengar sampai mayat pun ditahan gara-gara bea rumah sakitnya belum dibayar. Belum pernahkan tuan mendengar seorang ayah yang menunggui jasad anaknya dipinggir rel karena tempat pemakaman ternyata biayanya mencekik pula. Bagaimana ini tuan, orang semenjak lahir, besar, dan matipun harus kesusahan.
Semoga surat ini sampai ke tangan penguasa tertinggi negeri ini. Semoga surat ini tidak disensor. Semoga tidak gara-gara surat ini saya tidak ditahan dengan alasan telah melakukan tindakan subversive, tindakan melawan pemerintah, dan melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan.
Saya menulis ini karena saya masih menaruh harap kepada tuan, agar tuan berbesar hati dan tidak sering-sering mengeluh dalam mengurus negeri ini.
Wassalamualalaikum
http://healthypatients.blogspot.com/...-republik.html
Kepada tuan penguasa tertinggi republik indonesia
diterbitkan oleh : http://www.kaskuser.tk
KOTAK KOMENTAR
|