Jumat, 13 April 2012

Jet Pribadi, Simbol Baru Orang Kaya di China








Pesawat jet pribadi menjadi identitas baru kaum elit China. Apalagi sejak dipopulerkan oleh pengusaha kenamaan Zhang Yue dan aktor internasional Jackie Chan.

Kurang dari satu dekade, jumlah jet pribadi yang terdaftar di China melesat dari nol menjadi 130 buah. Pemerintah China sendiri baru mengizinkan perseorangan membeli dan menerbangkan jet pribadi pada tahun 2003.

Pakar industri memperkirakan, pasaran jet pribadi akan tumbuh 10 kali lipat yang berarti milyarder China akan membeli 100 pesawat baru per tahunnya dengan harga mulai dari RMB 3 juta (Rp 4,3 miliar) hingga akhir tahun 2022.

"Naik penerbangan komersial biasa cukup cepat, tapi saya ingin bepergian lebih cepat lagi. Naik jet pribadi lebih efisien karena kita bisa bicara bisnis di pesawat tanpa harus khawatir (adanya gangguan)," kata Zhai Jiahua, pemilik jet pribadi dan direktur China Stem Cell, lab stem cell dan pusat perawatan yang berbasis di Beijing ini dikutip dari CNN, Kamis (12/4/2012).

Perusahaan Zhai banyak berhadapan dengan jutawan China dan politisi kelas atas. "Belum banyak perusahaan yang punya jet pribadi di China. Jadi secara tidak langsung, ini adalah cara menunjukkan kekuatan bisnis kita, meningkatkan kepercayaan klien terhadap kita juga tingkat keberhasilan kerjasama,” papar Zhai.

Zhai punya tiga jet pribadi untuk mengantar pasiennya berobat: Bombardier Learjet 60 untuk wilayah China, Bombardier Global Express untuk ke Eropa dan Bombardier Challenger 605 untuk Asia Tenggara.

Meski demikian, Zhai memilih naik pesawat komersial biasa untuk penerbangan Beijing – Shanghai. "Biaya penerbangan pesawat pribadi mahal. Minimum US$ 10.000 (Rp 91 juta) sekali terbang. Sebagian besar biayanya dipakai untuk sewa landasan pacu bandara," ujar Zhai.

Seperti Zhai, konsumen China membeli jet pribadi untuk keperluan bisnis. "Mereka suka yang besar dan baru. Kebanyakan klien kami orang kaya generasi kedua yang flamboyan dan beli jet untuk pamer," kata Chen Fei dari Zhuhai Business Aviation Center, produsen jet pribadi pertama di China.

Chen menambahkan, kliennya kebanyakan datang dengan pakaian sederhana. Sebagian besar berusia di bawah 40 tahun dan datang dari Pearl River Delta Region atau bagian timur laut.

Menurut Chris Buccholz, CEO Hong Kong Jet, sebagian besar kliennya itu workaholic (gila kerja). "Mereka harus bepergian ke empat tempat berbeda dalam sehari. Hal itu tidak mungkin tercapai dengan pesawat komersial," kata Buccholz yang berasal dari Norwegia itu.

Menurut survey terakhir Hurun's Report, China memiliki 63.500 orang dengan aset masing-masing lebih dari RMB 100 juta (Rp 144,1 miliar). Sekitar 13% menyatakan berniat membeli jet pribadi. Dalam laporan itu juga disebutkan, China akan menjadi negara importir jet terbesar di dunia pada tahun 2018.




sumber : http://finance.detik.com/read/2012/04/12/141803/1890897/4/jet-pribadi-simbol-baru-orang-kaya-di-china?f990101mainnews






Jet Pribadi, Simbol Baru Orang Kaya di China
diterbitkan oleh : http://www.kaskuser.tk

KOTAK KOMENTAR



Baca Juga Artikel Menarik Lainnya