Sumanto lebih senang jika daging kambing itu disate. Saking favoritnya, selama bulan puasa ini dia bisa menyantap sampai 60 tusuk sate kambing dalam sekali makan.
"Dagingnya mateng kok, yang mentah sudah tidak doyan," ujar Haji Supono Mustajab, Pemilik Rumah Sakit Rehabilitasi Mental, Bungkanel, Purbalingga, Rabu (25/7). Di rumah sakit itu lah Mustajab mengurus Sumanto sejak tujuh tahun lalu.
Mustajab menambahkan, jika hari Lebaran, Sumanto cukup memilih lauk sate kambing setengah matang ketimbang opor ayam atau semur daging sapi. Sate itu disantapnya bersama ketupat plus kecap manis.
Lebih jauh dia menjelaskan, sampai Lebaran tahun ini jadwal pengajian Sumanto ke daerah-daerah sudah sangat padat. Hampir seluruh kabupaten-kota mengundang Sumanto untuk mendampingi Supono Mustajab mengisi pengajian.
"Habis Lebaran, kami diundang selama 60 hari full," tambahnya.
Mustajab masih kagum dengan banyaknya masyarakat yang mengikuti pengajian jika dia hadir bersama Sumanto. Dia menduga, antusias itu karena warga masih penasaran dengan sosok Sumanto yang dulu pernah terkenal karena memakan daging manusia.
"Kalau ada Sumanto, sumbangan pengajian bisa terkumpul hingga Rp 20 juta. Sumbangan itu, biasanya digunakan untuk membangun atau memperbaiki masjid yang rusak. Sementara untuk bagian Sumanto, biasanya ia diberi honor sebesar Rp 500 ribu sekali manggung, bisa lebih jika ada tips tambahan dari si pengundang," beber Mustajab.
Di balik kesenangannya itu, Sumanto kini mengaku sedang bersedih. Selain karena hasratnya mencari pendamping hidup sudah tak terbendung, Sumanto kini tengah galau karena tak bisa kembali ke kampung halamannya di Kemangkon Purbalingga.
Bukan karena tak punya uang, tapi karena keinginannya untuk bersilaturahmi dengan kerabat dan tetangganya ditolak warga setempat. Hanya paman dan ibunya yang sudah menjenguk Sumanto di Bungkanel sebelum Lebaran lalu.
"Bapaknya masih takut sama Sumanto," cerita Mustajab miris.
Siapa berani kawin dengan Sumanto?
Lelaki mana yang tidak mengidamkan seorang istri saat masih melajang di usia 40 tahun. Demikian juga dengan Sumanto. Pria yang pernah tenar gara-gara memakan mayat manusia itu, kini sangat mendambakan seorang pendamping hidup.
Kriteria yang diberikan pria kelahiran Purbalingga 3 Maret 1972 ini pun tidak neko-neko. Dia hanya ingin menikahi wanita saleha. "Tapi, kalau diberi yang seperti Dewi Persik, ya tidak akan menolak," ujar Sumanto sambil tersipu malu.
Sumanto kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Mental dan Narkoba milik Haji Supono Mustajab, Desa Bungkanel Kecamatan Karanganyar Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (25/7).
Haji Supono Mustajab, pemilik Rumah Sakit Mental yang sudah mengurus Sumanto sejak tujuh tahun lalu mengatakan, sebulan terakhir ini Sumanto sering merengek kepadanya agar segera dicarikan istri.
"Waduh, kalau sedang tidak ada kegiatan, pasti ia akan merengek terus," cerita Mustajab.
Mustajab sendiri mengaku, saat memberikan ceramah dia sudah berkali-kali menawarkan kepada jamaahnya, siapa yang mau menjadi istri Sumanto. Namun hingga saat ini, belum ada yang mau menerima tawaran tersebut.
Padahal, kata dia, siapa pun yang menjadi istri Sumanto bisa menjadi orang terkenal. Selain itu, honor yang diterima Sumanto saat pengajian juga diperkirakan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bayangkan, setiap kali pengajian yang dihadiri Sumanto sumbangan bisa terkumpul bisa sampai Rp 20 juta. Honor Sumanto per kali ‘pentas’ Rp 500 ribu. Selebihnya disumbangkan untuk biaya pembangunan masjid.
Meski dengan iming-iming yang wah, nampaknya belum ada wanita yang tertarik dengan ‘tantangan’ itu. Pernah suatu hari Supono menawarkan pada Sumanto seorang perempuan yang bersedia dijadikan calon istri. Tapi dengan cepat Sumanto justru menolak tawaran itu lantaran usia perempuan itu sudah 60 tahun.
"Ya ajalah, mengko bar kawin langsung mati (ya janganlah, nanti setelah menikah bisa langsung meninggal)," ujar Supono menirukan ucapan Sumanto kala itu.
Sumanto juga pernah mogok makan satu pekan gara-gara ditolak keluarganya saat minta doa restu agar niatannya memperoleh istri bisa kesampaian. Bukannya mendapatkan restu, ibu dan adiknya bahkan kabur karena ketakutan.
Meski demikian, pencarian eks-kanibal yang pernah dihukum lima tahun penjara terhadap pendamping hidup takkan pernah surut. "Ora susah sing ayu, sing penting bisa ngurus inyong karo anak-anak ku (tidak harus cantik, yang penting bisa mengurusku dan anak-anak ku)," ujarnya dengan nada merengek.
Rengekan Sumanto pun sudah sampai di telinga wanita-wanita lajang yang tinggal di sekitar rumah sakit itu. Namun, apa tanggapan mereka?
"Wah ya takut Mas, kalau nanti dimakan gimana," ujar Siti, salah satu tetangganya. Hmmm..kalau begini siapa yang berani kawin dengan Sumanto?
Sumanto merengek ingin istri saleha berbody Dewi Perssik
Masih ingatkah Anda pada sosok Sumanto, pria yang pernah membuat geger Indonesia karena memakan daging manusia? Rupanya, saat ini Sumanto sedang gencar mencari pendamping hidup.
Dia tak punya kriteria yang neko-neko soal wanita. Sumanto hanya ingin wanita saleh tapi memiliki body se seksi penyanyi dangdut Dewi Persik. Setiap hari, ada saja rengekan yang dia keluarkan tentang pencariannya sosok pendamping hidup.
"Sing penting wadon karo rajin sholate (yang penting perempuan dan rajin salatnya)," ujar Sumanto di Rumah Sakit Jiwa Mental dan Narkoba milik Haji Supono Mustajab, Desa Bungkanel Kecamatan Karanganyar Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (25/7).
Sumanto menambahkan, wanita yang didambakannya haruslah perempuan alim. Selain itu, harus ahli sholat, bisa mengaji, dan bisa mengurus anak dengan baik.
"Ora susah sing ayu, sing penting bisa ngurus inyong karo anak-anak ku (tidak harus cantik, yang penting bisa mengurusku dan anak-anak ku)," imbuhnya.
"Tapi, kalau diberi yang seperti Dewi Perssik, ya tidak akan menolak," tambah Sumanto sambil tersipu malu.
Haji Supono Mustajab, pemilik Rumah Sakit Mental yang sudah mengurus Sumanto sejak tujuh tahun lalu mengatakan, sebulan terakhir ini Sumanto sering merengek kepadanya agar segera dicarikan istri.
"Waduh, kalau sedang tidak ada kegiatan, pasti ia akan merengek terus," cerita Mustajab.
Mustajab sendiri mengaku, saat memberikan ceramah dia sudah berkali-kali menawarkan kepada jamaahnya, siapa yang mau menjadi istri Sumanto. Namun hingga saat ini, belum ada yang mau menerima tantangan tersebut.
Padahal, kata dia, saat menawarkan kepada jamaahnya Supono mengatakan siapa pun istri Sumanto bisa menjadi orang terkenal. Selain itu, honor yang diterima Sumanto saat pengajian juga diperkirakan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Mustajab pun mengisahkan, suatu hari dia pernah menawarkan pada Sumanto seorang perempuan yang bersedia dijadikan calon istri untuk Sumanto. Tapi usia perempuan itu sudah 60 tahun. Apa jawaban Sumanto saat itu?
"Ya ajalah, mengko bar kawin langsung mati (ya janganlah, nanti setelah menikah bisa langsung meninggal)," ujar Supano menirukan ucapan Sumanto kala itu.
Sumanto sendiri pernah mogok makan satu minggu gara-gara ditolak keluarganya. Waktu itu, dia hendak minta doa restu agar niatannya memperoleh istri bisa kesampaian. Bukannya mendapatkan restu, ibu dan adiknya bahkan kabur karena ketakutan.
Lantas, bagaimana tanggapan perempuan-perempuan yang tinggal di sekitar rumah sakit itu.
"Wah ya takut mas, kalau nanti dimakan gimana," ujar Siti, salah satu tetangganya.
Bulan puasa ini, Sumanto laris diundang menjadi tamu acara pengajian di berbagai daerah. Kadang-kadang, dia bersama Aris Kondangin yang juga asal Purbalingga. Kehadiran Sumanto sendiri menjadi daya tarik pengajian dan mampu menghadirkan banyak orang.
"Kalau ada pembangunan masjid, biasanya Sumanto diundang agar sumbangannya bisa untuk melanjutkan pembangunan masjid," lanjut Mustajab sembari tersenyum.
Dia tak punya kriteria yang neko-neko soal wanita. Sumanto hanya ingin wanita saleh tapi memiliki body se seksi penyanyi dangdut Dewi Persik. Setiap hari, ada saja rengekan yang dia keluarkan tentang pencariannya sosok pendamping hidup.
"Sing penting wadon karo rajin sholate (yang penting perempuan dan rajin salatnya)," ujar Sumanto di Rumah Sakit Jiwa Mental dan Narkoba milik Haji Supono Mustajab, Desa Bungkanel Kecamatan Karanganyar Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu (25/7).
Sumanto menambahkan, wanita yang didambakannya haruslah perempuan alim. Selain itu, harus ahli sholat, bisa mengaji, dan bisa mengurus anak dengan baik.
"Ora susah sing ayu, sing penting bisa ngurus inyong karo anak-anak ku (tidak harus cantik, yang penting bisa mengurusku dan anak-anak ku)," imbuhnya.
"Tapi, kalau diberi yang seperti Dewi Perssik, ya tidak akan menolak," tambah Sumanto sambil tersipu malu.
Haji Supono Mustajab, pemilik Rumah Sakit Mental yang sudah mengurus Sumanto sejak tujuh tahun lalu mengatakan, sebulan terakhir ini Sumanto sering merengek kepadanya agar segera dicarikan istri.
"Waduh, kalau sedang tidak ada kegiatan, pasti ia akan merengek terus," cerita Mustajab.
Mustajab sendiri mengaku, saat memberikan ceramah dia sudah berkali-kali menawarkan kepada jamaahnya, siapa yang mau menjadi istri Sumanto. Namun hingga saat ini, belum ada yang mau menerima tantangan tersebut.
Padahal, kata dia, saat menawarkan kepada jamaahnya Supono mengatakan siapa pun istri Sumanto bisa menjadi orang terkenal. Selain itu, honor yang diterima Sumanto saat pengajian juga diperkirakan akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Mustajab pun mengisahkan, suatu hari dia pernah menawarkan pada Sumanto seorang perempuan yang bersedia dijadikan calon istri untuk Sumanto. Tapi usia perempuan itu sudah 60 tahun. Apa jawaban Sumanto saat itu?
"Ya ajalah, mengko bar kawin langsung mati (ya janganlah, nanti setelah menikah bisa langsung meninggal)," ujar Supano menirukan ucapan Sumanto kala itu.
Sumanto sendiri pernah mogok makan satu minggu gara-gara ditolak keluarganya. Waktu itu, dia hendak minta doa restu agar niatannya memperoleh istri bisa kesampaian. Bukannya mendapatkan restu, ibu dan adiknya bahkan kabur karena ketakutan.
Lantas, bagaimana tanggapan perempuan-perempuan yang tinggal di sekitar rumah sakit itu.
"Wah ya takut mas, kalau nanti dimakan gimana," ujar Siti, salah satu tetangganya.
Bulan puasa ini, Sumanto laris diundang menjadi tamu acara pengajian di berbagai daerah. Kadang-kadang, dia bersama Aris Kondangin yang juga asal Purbalingga. Kehadiran Sumanto sendiri menjadi daya tarik pengajian dan mampu menghadirkan banyak orang.
"Kalau ada pembangunan masjid, biasanya Sumanto diundang agar sumbangannya bisa untuk melanjutkan pembangunan masjid," lanjut Mustajab sembari tersenyum.
Menu favorit Sumanto saat buka puasa, sate kambing 60 tusuk | Siapa berani kawin dengan Sumanto?
diterbitkan oleh : http://www.kaskuser.tk
KOTAK KOMENTAR
|