Selasa, 24 Juli 2012

Kisah Sedih Seorang Penjual Tubuh





Beberapa minggu lalu, ane diajak temen ke tempat kos temennya, seorang wanita. Sebenernya ane gak mau, gan, karena sebelumnya ane denger ceritanya dia bahwa temennya dia ini seorang... PSK. Sedih sih, karena temen ane udah punya isteri dan anak, tapi masih selingkuh juga. But, ane bukan mau cerita tentang mereka. Jadi, singkat ane ikut ke tempat kos temen wanitanya itu.

Sesampainya di suatu rumah di daerah Gajah Ma#a, kami masuk dan melewati banyak kamar. Sepertinya itu tempat nongkrong para pekerja seks deh. Karena ane lihat ada beberapa dari mereka yang nongkrong di depan kamar. Serem-serem seneng juga sih... hehehe... Nah terus sampai deh di kamar kos milik temennya temen ane itu. Lalu kami masuk dan membiarkan pintu terbuka. Tapi sesuatu terjadi. Temen ane rupanya udah kongkalikong untuk pergi ke hotel di Taman S#ri, dan ane diminta menunggu di sana, ditemenin satu orang wanita muda yang... cantik banget. Beneran cantik! Namanya Desi. Ane sempet nolak ditinggal sendirian, tapi ya udahlah. Ane jaga diri aje dari serbuan hawa nafsu yang dilempar setan. Akhirnya mereka pergi dan tinggal kami berdua.

Karena suasananya beku, jadi ane coba ajak bicara duluan. Tapi tanpa maksud embel-embel. Lalu, setelah mulai akrab, ane mulai banyak tanya soal dirinya. Awalnya dia menolak, tapi karena ane bujuk, dia akhirnya mau berbagi. Dan ane mulai tanya satu poin dari dirinya.

Ane (A) : Des, keberatan gak kalau gue tanya?
Desy (D): Kenapa? jangan yang susah-susah ya. gue cuma lulusan sma doang. (jiah, dalam hati ane, emangnya ujian nasional )
A : Boleh tau gak, kenapa lo masuk ke dunia yang seperti ini?
D : Panjang say. Gue sebenernya juga gak pernah mau seperti ini. Semua ini karena... suami gue!
(Jeger! Ane tersontak kaget)
A : Ada apa dengan suamimu? Udah punya suami? Anak?
D : Udah. Anak gue satu. Suami gue kimpoi lagi sama cewe selingkuhannya. Masalah ini awalnya adalah saat gue ke Taiwan untuk kerja. (belakangan ane baru tau kalo dia itu masih keturunan Tionghoa Surabaya). Pas pulang, gue dikecewain sama keluarga suami gue. Di rumah suami gue, karena gue tinggal bareng mertua, gue liat ada cewe lain. Terus mertua gue sendiri yang bilang kalo cewe itu... isteri baru suami gue.
(Desy mulai mengalihkan matanya dari gue, gak mau dilihat kalo airmatanya mulai ngumpul)
A : Maaf Des... gue gak bermaksud membuat lo sedih apalagi menangis karena mengingat masalah lo
D : Gpp. Udah biasa koq. Gue gak pernah mau jadi kayak gini. Ini baru 2 minggu, tapi rasanya perih dan pedih di hati gue. Gue harus ngelayani lelaki yang bukan suami gue. Pernah gue mesti ngelayani dua lelaki sekaligus. Karena gue benci banget sama suami gue.

A : Apa...... nyokap dan anak lo tau?
D : (srk!) Nggak. Gue gak mau bikin mereka sedih karena tau gue kayak begini. Gue sayang anak gue, sekalipun, bapaknya gila kayak gitu!
(Gue nyodoring tisu yang jaraknya agak jauh darinya)
D : Mungkin ini minggu terakhir gue ada di sini. Gue mau pulang dan kerja ke Taiwan lagi. Gue dah gak mau lagi kayak gini.
A : Puji Tuhan, Des! Mau gak lo janji sebagai temen, ya.. walaupun kita baru kenal. Janji untuk lo bangkit lagi dari keterpurukan lo? Janji untuk jaga anak lo dengan sekuat tenaga. Dan jangan pernah biarkan lelaki manapun meniduri lo lagi kecuali suami sah lo kelak.
D : Lo kristen ya?
A : Iya, Des. Lo muslim atau sama kayak gue?
D : Gue juga kristen. Tapi yang tersesat! Hahaha...
(dia berusaha tersenyum, tapi gue suka saat dia mulai menampilkan giginya yang kecil-kecil)
A : Nggak lah. Lo cuma salah melangkah dan ambil keputusan yang gak tepat. Balik lagi ya ke Tuhan. Jalan berlari menjauhinya! Dia pasti mengampuni lo Des.
D : Iya. Thanks ya. Udah menguatkan gue. Padahal, gue pikir lo sama kayak lelaki laen yang cuma mau menikmati tubuh gue.
A : Hahahah! Nggak lah! Lo wanita berharga Des! Dan gue respek sama kejujuran lo. thanks juga udah mau berbagi, walau itu pasti berat untuk lo ceritakan.

Desi udah gak pernah nongol lagi. Dan temennya temen ane itu bilang kalau Desi balik ke Surabaya.

Doa ane buat Desi : Kiranya Tuhan memimpinmu kembali ke jalan yang benar.

Segitu pengalaman ane, Gan. Dan ane mo bagi pesen moral buat agan dan sista.
- Hormati pasangan dan pernikahan kalian. Suami atau isteri yang agan atau sista nikahi BUKAN seseorang untuk disakiti atau dikhianati. Tuhan melihat sikap kita kepada pasangan kita dan akan memberkahinya.
- Jangan pernah ambil keputusan yang salah. sekalipun agan atau sista lagi dalam masalah, tetaplah berpikir jernih. Lari ke hal yang negatif malah merugikan dirimu sendiri.
- Belajar mengampuni, sekalipun itu sulit. Mengampuni itu sama seperti kita menulis hutang orang lain di atas kertas, kemudian kita sobek dan bakar, pertanda LUNAS. Jangan disimpan, karena menyakitkan. Jangan dendam dan membenci, karena itu sama seperti kita yang meminum racun mematikan, tapi berharap orang yang kita benci yang mati.
Sekian dari saya, gan. Semoga dapat pencerahan bagi agan.





sumber : http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=9313938






Kisah Sedih Seorang Penjual Tubuh
diterbitkan oleh : http://www.kaskuser.tk

KOTAK KOMENTAR



Baca Juga Artikel Menarik Lainnya